Berkenalan Dengan Pande Besi Jatingarang yang Sudah Turun Temurun Meneruskan Pekerjaannya.

 

Proses perbaikan alat-alat pertanian yang dilakukan oleh Bapak Tukimin dan Istrinya. (Rahmat/Kabarin.com)


Kabarin.com, Sukoharjo —Tukimin (54) merupakan pande besi di satu satunya di Kelurahan Jatingarang, tepatn iniya di Dukuh Gaden, Kelurahan Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.

Pak Min, begitulah panggilan beliau, merupkan pande besi turun temurun yang sudah menjadi generasi ke-4, dan sudah memulai belajar menjadi pande besi sejak masih duduk dibangku SMP.

"Sudah sejak dari SMP itu saya belajar jadi pande besi, saat bapak istirahat saya yang gantiin kerja dan upahnya dari pekerjaannya saya ambil sendiri, lumayan uangnya bisa buat jajan waktu itu," Ucapnya saat kami wawancarai di rumahnya pada Selasa (12/7/2022).

Tidak seperti pande besi lainnya, usaha pande besi miliknya hanya khusus untuk memperbaiki alat-alat pertanian atau alat untuk penambangan batu, yang kebetulan disekitar tempat tinggalnya terdapat tambang batu kapur yang cukup besar.

"Disini kan dekat dengan tambang batu kapur, jadi banyak dari penambang yang alatnya rusak dibawa kesini untuk diperbaiki, seperti balincong, betel dan linggis," ungkapnya.

Untuk biaya dari jasanya sendiri bisa dibilang lebih murah daripada pande besi pada umumnya, untuk peralatan tani seperti cangkul pak min mematok harga Rp 5.000 saja, dan yang paling mahal untuk pacul dihargai Rp 25.000 untuk 1 pacul, sedangnya untuk alat-alat pertambangan harganya mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 30.000 untuk balincong atau linggis yang diperbaiki dikedua sisinya.

"Saya sudah langganan disini sejak dulu, memang hasilnya bagus dan harganya lebih murah dari pande besi lain, biasanya ditempat lain saya dipatok harga 35 ribu untuk 1 pacul nya," Ungkap Pak Heri, yang sudah menjadi pelanggan tetap Pande Besi Pak Min.

Untuk pendapatan sendiri beliau mengaku dapat mengantongi pendapatan bersih 10 juta dalam 2 hingga 3 minggu saat musim tanam padi akan dimulai, namun pendapatannya dihari biasa kadang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya saja.

"Kalo lagi musimnya tanam padi tiap hari pasti ada lebih dari 20 pacul, itu saya kerjakan dari pagi sekitar jam 7 hingga jam 5 sore baru bisa selesai, biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 minggu dan saat rame-ramenya yang bawa pacul, alat-alat pertambangan itu saya kerjakan bulan depannya," Ungkapnya. (MAT)

Komentar